Senin, 01 April 2013

MASJID AL-MUNAWAROH - LANDMARK KOTA TERNATE


Masjid Raya Al-Munawaroh Kota Ternante, propinsi Maluku Utara. Merupakan masjid yang dibangun oleh Pemerintah kota Ternate di bibir pantai kota itu. Masjid yang begitu menawan dipandang dari laut, dengan dua  menaranya yang memang dibangun di laut, memberikan pemandangan yang begitu indah. Masjid Raya Al-Munawaroh kini menjadi landmark kota ternate. Bila dipandang dari arah laut masjid ini begitu menawan dengan gunung Gamalama di latar belakang.


Lokasi Masjid Raya Al-Munawaroh Ternate

Masjid Raya Al-Munawaroh terletak di tepi laut kawasan pantai Sewiring Gamalama Kota ternate, Provinsi Maluku Utara. Pantai Sewiring merupakan pusat berkumpulnya warga kota. Dari pantai ini bisa melihat kemegahan Pulau Maitara dan Tidore yang diabadikan dalam lembaran uang kertas seribu rupiah.



Sejarah Pembangunan Masjid Raya Al-Munawaroh

Mulai dibangun pertengahan tahun 2003 dengan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) hampir senilai 48 miliar rupiah. Mulai dipakai pertama kali tanggal 6 Agustus 2010 dengan Sholat jum’at berjamaah sekaligus takbir akbar menyambut bulan suci ramadhan 1431H, meskipun belum keseluruhan pembangunan masjid selesai di kerjakan.  Walikota Ternate, Syamsir Andili Turut hadir dalama acara tersebut bersama ribuan ummat Islam Kota Ternate dan sekitarnya.

Pembangunan Masjid Al-Munawaroh ini sempat mengalami keterlambatan yang mengakibatkan Pemerintah Kota Ternate memberikan teguran kepada pelaksana pembangunan dan mewajibkan mereka membayar ganti rugi sebesar lima ratus juta rupiah sebagai rekomendasi dari hasil audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) tahun 2007.


Arsitektur Masjid Raya Al-Munawaroh

Masjid dibangun di atas lahan seluas 6 Hektar, dengan luas masjid nya sendiri mencapai 9512 meter persegi, dirancang untuk menampung 15.000 jamaah sekaligus. Hal yang wajar mengingat kota Ternate memang bervisi sebagai kota Madani dengan penduduk 650 ribu jiwa lebih dan 95% penduduknya beragama Islam. Pembangunan masjid ini memakan waktu selama tujuh tahun dari tahun 2003 hingga tahun 2010.  




Masjid Raya Al-Munawaroh dilengkapi dengan 4 menara setinggi 44 meter, dua dari menara tersebut memang dibangun di laut. Sesuai dengan Permendagri Nomor 45 Tahun 2007, Masjid Al-Munawwar termasuk kategori bangunan monumental dengan spesifikasi khusus. Dimana beberapa bahan bangunan masjid seperti keramik dan lampu didatangkan langsung dari Negara Turki.

Cukup menarik karena studi perencanaan struktur beton bertulang dan pondasi tiang pancang pembangunan Masjid Raya Ternate ini dijadikan skripsi oleh dua orang Mahasiswa program sarjana Teknik, Universitas Muhamadiyah Malang tahun 2006 yang lalu.

Sumber : http://bujangmasjid.blogspot.com/


0 komentar:

Posting Komentar

 

Follow us